Bukan hanya orang dewasa saja ternyata anak-anak juga mempunyai sifat kesal, marah, galak, atau jengkel.
Emosi-emosi semacam ini normal dimiliki anak-anak cuma mereka punya cara sendiri untuk meluapkannya mood negatifnya mereka.
Kebanyakan anak anak meluapkan emosi negatifnya dengan menangis. Ada juga dengan cara berteriak, membentak, hingga mengamuk.
INilah faktor yang penyebab mengapa anak membentak, berteriak bahkan sampai mengamuk antara lain adalah:
1. Bad Mood
Harus kita tahu bahwa tak hanya orang dewasa mengalami mood swing, anak-anak juga bisa mengalaminya.
Menurut kebiasaanya anak-anaka yang mengalami mood swing ketika akan menginjak usia remaja atau pubertas.
Jika mood mereka sedang jelek, pelampiasannya adalah dengan mereka berteriak bahkan membentak.
Maka orang tua harus menemani dan memahami perasaan si anak tuntunlah pada arah yang lebih baik dalam meluapkan emosinya.
2. Pengaruh Orang Tua
Anak-anak akan meniru apa yang ada disekelilingnya. Kalau orang tua terbiasa berbicara keras dan membentak maka si akan mudah menirukan kebiasaan yang didapat dari orangtuanya itu.
Mereka akan menyerak dan akan menirukan hal yang sama pada momen-momen tertentu dari orang tuanya.
3. Pengaruh Disekitarnya
Alam sekitar, tetangga, teman sekolah, atau teman bermain sangat mudah mempengaruhi sikap anak sehari-hari.
Alam yang keras akan membuat anak keras pula. Maka, orangtuanya harus selalu memberi bekal dengan sikap-sikap yang baik agar anak tak menjadi keras.
4. Dikekang dan Dipaksa
Pada dasarnya anak butuh kebebasan dalam melakukan hal baru. Kekangan dan paksaan akan membuat anak memiliki sikap pemberontak dan tidak terima dalam dirinya.
Asuhan yang seperti ini menjadikan anak akan bersifat agresif. Banyak yang terbiasa membentak dan berteriak untuk meluapkan mengekspresikan sikap tidak terimanya atas sikap dan kekangan orangtuanya.
5. Pengaruh Tontonan Anak
Apa yang dinonton anak sangat berpengaruh pada sikapnya sehari-hari. Tontonan yang baik dan mendidik cendrung akan akan menirunya juga mejadi sosok yang baik.
Adapun tontonan yang buruk mudah anak akan meniru apa yang telah dinonton dalam kehidupannya sehari-hari.
Jadi kita sebagai orangtua, bijaklah dalam memberi tontonan pada anak, seperi apapun hasilnya anak itu dibentuk oleh lingungan yang ada disekitarnya.