Latar Belakang Sitala Diprotes, GLG: Tak Akan Ada Perubahan Anggota – Aksi protes publik ketika mengetahui jika salah satu girl grup yang akan debut yakni H1-KEY langsung ramai diperbincangkan. Protes tersebut bermula karena munculnya rumor bahwa latar belakang dari salah satu membernya yakni Sitala berasal dari keluarga anti-demokrasi yang berkaitan dengan kemiliteran di Thailand.
Sebelumnya, banyak netizen, baik Korea maupun internasional, menyuarakan protes terhadap debutnya Sitala di girl grup mendatang, setelah terungkap bahwa mendiang ayah Sitala telah berpartisipasi dalam kampanye anti-demokrasi Thailand. Penggemar K-Pop Thailand mengklaim bahwa ayah Sitala adalah seorang elit yang mendukung pemerintahan Thailand di bawah kediktatoran militer.
Berikut adalah tanggapan resmi Grand Line Group setelah mempertimbangkan keluhan netizen:
“Halo, ini GLG agensi H1-KEY.
Pertama, kami menundukkan kepala untuk meminta maaf kepada semua orang yang mungkin telah terluka dan tersinggung oleh peristiwa baru-baru ini. Kami juga berharap perdamaian dan kesejahteraan bangsa Thailand.
Kami ingin menyebutkan bahwa karena rumitnya masalah yang melibatkan keterlibatan anggota H1-KEY, Sitala dan mendiang ayahnya dalam urusan seperti politik, pemerintahan, ekonomi, dan masyarakat Thailand, butuh waktu untuk lembaga untuk benar-benar memahami masalah yang dihadapi, dan kami sangat berhati-hati dalam menangani masalah tersebut.
Setelah kami menerima kekhawatiran dari warga Thailand mengenai masalah ini, dengan segera kami mulai memeriksa dengan teliti mendiang ayah Sitala dan tindakannya di masa lalu, pengaruh yang mungkin dia miliki terhadapnya pada saat Sitala masih di bawah umur, dan lain-lain. Setelah memeriksa detailnya, kami telah memutuskan bahwa adalah salah menempatkan Sitala dalam situasi yang tidak menguntungkan semata-mata karena tindakan mendiang ayahnya.
Kami percaya bahwa akan sangat berlebihan untuk meminta Sitala bertanggung jawab atas peristiwa yang tidak dia lakukan. Maka dari itu, tidak akan ada perubahan anggota pada H1-KEY.
Lebih lanjut, kami ingin menegaskan dengan tegas bahwa Sitala memilih ayahnya sebagai panutan karena ia telah lama berkarier sebagai aktor dan sutradara yang disegani di bidang seni, bukan karena aktivitas politiknya.
Saat ini, Sitala sedang berkaca pada dirinya sendiri sambil menyesali sejauh mana masalah baru-baru ini telah berkembang. Dia juga belajar tentang realitas iklim politik Thailand.
Sitala yang kami kenal di agensi kami adalah orang yang setia dan sopan. Dia mencintai negara asalnya dan bangga dengan budaya Thailand dan orang-orang Thailand. Dia selalu menyatakan bahwa salah satu motivasi terbesarnya untuk kesuksesannya adalah membuat Thailand lebih dikenal orang di seluruh dunia, dan membawa kehangatan bagi orang-orang Thailand. Dia tak kenal lelah berusaha untuk memenuhi impiannya yang penuh semangat. Kami sangat berharap semua orang akan mendukung Sitala agar usahanya tidak sia-sia.
Terakhir, GLG juga berjanji untuk lebih berhati-hati dalam hal kekhawatiran penggemar K-Pop baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Sekali lagi, kami berharap perdamaian dan kesejahteraan di Thailand.”
Sementara itu, girl grup rookie baru Grand Line Group H1-KEY terdiri dari 4 anggota termasuk Yel, Seoi, Riina, dan Sitala.